foto: disbudpar.kab.pasuruan |
Demikian pula taru ujung dilakukan pada waktu upacara Karo sebagai hiburan, sesudah nyadran dan sebelum mulihe ping pitu. Tari sodoran dilakukan pada pembukaan rangkaian upacara, sedangkan tari ujung dilakukan menjelang akhir rangkaian upacara. Rangkaian upacara diakhiri dengan tarian hiburan yang menunjukkan bahwa persahabatan itu selalu bersatu, suka-duka dirasakan bersama. Dalam tarian itu ditunjukkan teijadinya rasa sakit karena pukulan pada bagian badan tertentu yang boleh dipukul.
Sedangkan Tari Sodoran menurut kepercayaan masyarakat Tengger manusia itu berasal dari Sang Hyang Widi Wasa dan mereka akan kembali kepada-Nya, Manusia berasal dari tanah maka mereka akan kembali ke tanah juga, Bila kita menyimak dari uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa fungsi dari tari Sodoran sebagai kepentingan ritual adat-istiadat, sehingga gerakan-gerakannya banyak rnengandung gerakan bermakna, gerakan yang mengandung arti.
Seni tari Sodoran khas masyarakat Tengger ini mengandung nilai religius, tarian yang bersifat sakral ini mengandung makna tertentu, Salah satu contoh makna gerakan tari ini adalah ketika para penari mengangkat jari telunjuk, artinya penunjukkan tersebut mengandung makna simbol terjadinya manusia pertama, bahwa manusia itu berasal dari purusa dan pradana. Purusa dan pradana merupakan sebab pertama (cikal bakal) dari alam semesta yang sifatnya kekal abadi (disbudparkab.pas)
Kedua tarian diiringi dengan gamelan karawitan. Irama lagu yang digunakan untuk mengiringi telah ditentukan, yang semuanya mengandung arti simbolik. Jenis alat tabuh (gamelan) mempunyai arti tersendiri, demikian pula irama lagu yang dikumandangkan juga melambangkan sesuatu maksud.
Posting Komentar